Sabtu, 30 Oktober 2010

Pertempuran Bulge

     Pertempuran ini dimualai pada 16 Desember -24 Desember 1944 antara pihak sekutu yang dipimpin Letjen Omar Bradley dan George S. Patton lalu dari pihan Nazi dipimpin oleh Josef “Sepp” Dietrich dan Jendrel Hasso Von Manteuffel. Pertempuran ini dimulai dengan kekalahan pihak Nazi di Normandia dan disusul masuknya Sekutu ke Perancis, maka dari itu Hitler selaku pemimpin Nazi menjalankan suatu operasi nekat yang dijuluki Pengawasan Rhein yang isinya adalah untuk merebut garis depan barat Nazi. Dari pihak Nazi mengerahkan sebanyak 200.000 prajurit reguler ,Waffen SS yang bersenjata Stg 44, Mp 40, Geweherl, Mauser dan Mg 42 tak ketinggalan juga tank-tank kebanggaan Nazi seperti Panzer IV dan Tiger Tank hadir dalam Pertempuran Bulge tersebut.

    Pertempuran ini dimulai pada 16 Desember 1944 dengan penyerangan dari regu sniper dan meriam nazi kepada pihak sekutu dan Nazi hanya dapat bergerak maju sejauh 48 kilometer, lalu Otto Skorzeny dengan anakbuahnya bertugas meyusupkan sebayak 24 prajurit ke pihak Sekutu dengan satu tujuan yaitu untuk menyabotase para prajurit Sekutu namun, usaha Skorzeny gagal karena tingkat kewaspadaan prajurit Sekutu yang tinggi dan akhirnya ke 24 pasukan Skorzeny tersebut dapat ditangkap pasukan Sekutu.
18 – 19 Desember Peiper dari pihak Nazi melakukan pembalasan dengan menyerang persediaan pasokan bahan bakar Seutu namun gagal karena jembatan yang digunakan untuk janalan bagi tank-tank Nazi dihancurkan Sekutu.

    Para Jendral Sekutu menyadari pentingnya sebuah Kota Kecil Bastogne karena persimpangannya yang menghubungkan jalur persediaan dari timur ke barat, Pertempuran antara pihak Nazi dan Sekutu dalam merebut Kota Bastogne sangat sengit dan akhirnya seluruh pasukan Nazi dapat terkalahkan , ada yang menyerah kepada pihak Sekutu , Bunuh diri atau tewas ditembak senapan M 1 Garand Sekutu dalam pertempuran Bulge ini yang menyebabkan kalahnya prajurit Nazi adalah rendahnya semangat juang para prajurit dan kurangnya persediaan makanan dan amunisi karena cuaca yang terjadi pada pertempuran Bulge ini buruk sehingga pesawat logistic Nazi tak dapat lepas landas.

Rabu, 27 Oktober 2010

Sejarah Perang Dunia 2 Dan Fasisme

a. Sebab Umum

Berikut ini sebab-sebab umum terjadinya Perang Dunia II.

1) Pertentangan antara paham liberalisme dan totaliterisme. Liberalisme memberikan kebebasan bagi warga negaranya sedangkan totaliterisme mengekang kebebasan warga negara.
2) Persekutuan mencari kawan.
3) Semangat untuk membalas dendam (revanche idea) karena kekalahan dalam PD I.
4) Perlombaan senjata antarnegara.
5) Pertentangan antarnegara imperialis untuk memperebutkan daerah jajahan.
6) Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam mewujudkan perdamaian dunia.
b . Sebab Khusus ( casus bally bally)

Sebab khusus Perang Dunia II terjadi di dua kawasan yaitu kawasan Eropa dan kawasan Asia Pasifik. Berikut ini sebab-sebab khusus terjadinya Perang Dunia II.


1) Di kawasan Asia Pasifik, penyerbuan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941.

2) Di kawasan Eropa, serangan kilat (blitzkrieg) yang dilakukan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 September 1939. Alasan penyerangan itu untuk merebut kembali kota Danzig (penduduknya bangsa Jerman). Dalam waktu singkat sebagian besar Polandia dikuasai Jerman.
Uni Soviet yang merasa keamanannya terancam, segera menyerbu Polandia dari arah Timur. Pada tanggal 3 September 1939 Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Dalam perkembangannya melibatkan banyak negara.
Sumber: Dari wikipedia Indonesia.

Fasisme: Catatan Kecil dari Ebenstein

Paham fasisme mencuat ketika dimulainya masa Perang Dunia II. Setidaknya perang yang muncul saat itu, terjadi sebagai akibat perkembangan ideology fasis di Italia, Jerman dan Jepang, yang ingin meluaskan pengaruh ekstra-nasionalisnya. Sehabis berlangsungnya Perang Dunia II, ideologi fasisme seakan-akan berakhir, tetapi hal yang terjadi tidak nyata demikian. Sebagai sebuah produk pemikiran, benih-benih fasisme akan terus ada selama terdapat kondisi obyektif yang membentuknya.
Ebenstein mencatat bahwa “jika komunisme adalah pemberontakan pertama terhadap liberalisme, maka fasisme adalah pemberontakan kedua”. Fasisme muncul dengan pengorganisasian pemerintahan dan masyarakat secara totaliter, kediktatoran partai tunggal yang bersifat: ultra-nasionalis, rasis, militeris dan imperialis. Fasisme juga muncul pada masyarakat pasca-demokrasi dan pasca-industri. Jadi, fasisme hanya muncul di negara yang memiliki pengalaman demokrasi. Hal- hal yang penting dalam penbentukan suatu karakter negara fasis adalah militer, birokrasi, prestise individu sang diktator dan terpenting, dukungan massa. Semakin keras pola kepemimpinan suatu negara fasis, semakin besar pula dukungan yang didapatnya.
Latar Belakang Fasisme
Kondisi penting lainnya dalam pertumbuhan negara fasis adalah perkembangan industrialisasi. Munculnya negara industri, memunculkan ketegangan sosial dan ekonomi. Jika liberalisme adalah penyelesaian ketegangan dengan jalan damai yang mengakomodasi kepentingan yang ada, maka fasisme mengingkari perbedaan kepentingan secara paksaan. Fasisme mendapat dukungan pembiayaan dari industriawan dan tuan tanah, karena kedua kelompok ini mengharapkan lenyapnya gerakan serikat buruh bebas, yang dianggapnya menghambat kemajuan proses produksi dalam industri. Sumber dukungan lain bagi rezim fasis adalah kelas menengah, terutama pegawai negeri. Mereka melihat fasisme adalah sebuah sarana untuk mempertahankan prestise yang ada sekaligus perlindungan politik. Fasisme juga memerlukan dukungan dari kaum militer, sebagaimana fasisme Jerman, Italia dan Jepang, sebagai jalan menuju militerisasi rakyat.
Meskipun fasisme bukan merupakan akibat langsung dari depresi ekonomi, sebagaimana teori marxis, tetapi jelas kaum fasis memanfaatkan hal itu. Banyaknya angka pengangguran akibat depresi, melahirkan kelompok yang secara psikologis menganggap dirinya tidak berguna dan diabaikan. Saat hal ini terjadi, maka fasisme bekerja dengan memulihkan harga diri mereka, dengan menunjukkan bahwa mereka adalah ras unggul sehingga mereka merasa dimiliki. Dengan modal inilah, maka fasisme juga memperoleh dukungan dari rakyat lapisan bawah.
Dengan demikian, fasisme bekerja pada setiap lapisan masyarakat. Fasisme memanfaatkan secara psikologis kesamaan-kesamaan pokok yang ada seperti: frustasi, kemarahan dan perasaan tak aman. Tak aneh, jika dalam sejarahnya rezim fasis senantiasa mendapatkan dukungan masyarakat. Terutama hal ini jelas terjadi di Jerman.

Minggu, 24 Oktober 2010

Tips Belajar Efektif

Belajar mendadak menjelang ujian memang tidak efektif. Paling nggak sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. Materi yang banyak bukan masalah. Ada sepuluh cara pintar supaya waktu belajar kita menjadi efektif.
1. Belajar itu memahami bukan sekedar menghapal
Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.
2. Membaca adalah kunci belajar
Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.
3. Mencatat pokok-pokok pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.
4. Hapalkan kata-kata kunci
Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
5. Pilih waktu belajar yang tepat
Waktu belajar yang paling enak adalah pada saaat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar enak yang sama lo. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.
6. Bangun suasana belajar yang nyaman
Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.
7. Bentuk Kelompok Belajar
Kalau lagi bosan belajar sendiri, bisa belajar bareng dengan teman. Tidak usah banyak-banyak karena tidak bakal efektif, maksimal lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari masing-masing orang. Kemudian setiap orang secara bergilir menerangkan materi yang dikuasainya itu ke seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini biasanya seru dan kita dijamin bakalan susah untuk mengantuk.
8. Latih sendiri kemampuan kita
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.
9. Kembangkan materi yang sudah dipelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.
10. Sediakan waktu untuk istirahat
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.

Sya'ban Gerbang Ramadhan

Waktu berjalan dengan begitu cepat, saat ini kita sudah menapaki hari-hari awal bulan sya’ban. Ramadhan telah tiba di hadapan, padahal seolah belum lama kita meninggalkan bulan mulia itu dengan suka cita hari raya. Maka benarlah apa yang diisyaratkan Rasulullah SAW dalam haditsnya : “ Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia lalai daripadanya : kesehatan dan kesempatan (waktu luang) “ (HR Bukhori) . Karena itulah, mari kita segera berbenah diri sejak dini, menata hati dan langkah menyambut ramadhan, di mulai dari bulan Sya’ban ini.

Rasulullah SAW dan para sahabat sejak awal telah menjadikan bulan sya’ban sebagai bulan persiapan menyambut Ramadhan dengan memperbanyak puasa sunnah. Secara khusus disebutkan dalam hadits tentang keutamaan bulan sya’ban : Dari Usamah bin Zaid, ia bertanya pada Rasulullah SAW : “ Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada sebuah bulan yang lebih banyak dari puasamu di bulan sya’ban ? “. Maka Rasulullah SAW menjawab : “ (Sya’ban) itu adalah bulan antara Rojab dan Ramadhan yang kebanyakan manusia melalaikannya. Sya’ban adalah bulan dimana amalan-amalan diangkat menuju sisi Tuhan Semesta Alam, karenanya aku suka ketika amal-amalku diangkat, sementara aku dalam keadaaan berpuasa “ (HR Nasa’i)
Ibaratnya kedatangan tamu mulia, maka tuan rumah yang baik tentu akan mempersiapkan sambutan yang terbaik. Kita semua kaum muslimin adalah tuan rumah yang akan mempersiapkan kedatangan Ramadhan, mulai dari bulan Sya’ban ini. Adapun serangkaian persiapan di bulan Sya’ban yang bisa kita lakukan antara lain :

Pertama : Persiapan Keimanan dan Kejiwaan dengan Berdoa & Memperbanyak Ibadah
Perintah puasa sejatinya ditujukan kepada orang-orang beriman. Di dalam surat al-Baqoroh 183 begitu jelas keimanan kita disentuh dengan panggilan kesayangan: “ wahai orang-orang yang beriman” . Karenanya langkah awal persiapan di bulan Sya’ban ini adalah mengkondisikan keimanan kita, agar benar-benar layak dan siap untuk mengisi bulan mulia tersebut. Persiapan keimanan dan pengkondisian jiwa juga dilakukan oleh Rasulullah SAW, bahkan sejak awal bulan Rajab. Dalam riwayat dari Anas bin Malik ra disebutkan : Bahwasanya Rasulullah SAW ketika memasuki bulan

Rajab berdoa : “ Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah (usia) kami pada bulan Ramadhan “ (HR Ahmad). Dengan berdoa dan memperbanyak ibadah, maka kondisi keimanan kita akan terjaga hingga Ramadhan menjelang. Begitu pula secara konsentrasi, pikiran dan jiwa kita akan fokus dalam menyambut tamu mulia itu.

Kedua : Memperbanyak Puasa dan Membayar Hutang Puasa
Selain persiapan keimanan, kita juga bisa melakukan persiapan Ramadhan secara lebih fokus yaitu dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban. Rasulullah SAW telah memberikan contoh begitu jelas pada kita –sebagaimana disebutkan dalam hadits terdahulu – betapa beliau lebih mengintensifkan puasa sunnah di bulan Sya’ban. Bagi kita ini persiapan semacam ini tentu menjadi sangat penting, khususnya banyak dari kita yang melewati satu tahun dengan penuh kesibukan hingga jarang melakukan puasa sunnah. Begitu pula secara khusus bagi kaum wanita yang masih mempunyai tanggungan hutang puasa ramadhan di tahun lalu, maka bulan Sya’ban ini waktu yang tepat untuk segera melunasinya. Diriwayatkan pula dalam Shahih Bukhori, bagaimana Aisyah binti Abu Bakar ra, istri Rasulullah SAW pun baru bisa mengganti hutang puasanya di bulan Sya’ban, karena kesibukannya dalam membantu Rasulullah SAW .

Ketiga : Persiapan Ilmu
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan yang di dalamnya kita dianjurkan memperbanyak kebaikan. Banyak juga amalan-amalan lain di luar puasa yang semestinya kita lakukan di bulan Ramadhan, seperti : sedekah, memberi buka, tilawah dan tentu saja shalat tarawih. Anggapan Ramadhan sekedar bulan puasa hanya akan mengecilkan semangat kita dalam memperbanyak kebaikan di bulan mulia tersebut. Karenanya kita membutuhkan persiapan keilmuan sejak dini tentang bulan Ramadhan, agar saat bulan mulia itu menjelang, kita benar-benar tahu dan yakin tentang apa yang harus kita lakukan dalam mengisinya. Banyak kita saksikan di televisi dan media, saat Ramadhan telah beranjak setengah perjalanan masih saja banyak pertanyaan-pertanyaan mendasar seputar puasa, khususnya apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Ini menunjukkan kekurangsiapan kita dalam menjalani ibadah puasa.

Bulan Sya’ban ini adalah waktu yang tepat kita mempersiapkan keilmuan kita untuk mengoptimalkan pahala Ramadhan. Agar kita bisa mengisinya dengan optimal, dan berusaha menjalankan puasa dengan sempurna. Rasulullah SAW telah mengingatkan tentang puasa yang sia-sia. Dari riwayat Abu Hurairah ra beliau bersabda : “ Betapa banyak orang berpuasa tapi tidak ada baginya pahala puasa kecuali lapar saja, dan betapa banyak orang sholat malam (tarawih), tapi tidak ada baginya pahala kecuali (kelelahan) begadang saja” (HR An-Nasa’i).

Akhirnya, marilah kita mengajak keluarga kita, saudara dan juga sahabat untuk bersama-sama menjadikan bulan Sya’ban ini sebagai bulan persiapan. Dari mulai persiapan keimanan hingga keilmuan, kita wujudkan satu demi satu pada hari-hari kita, pada rumah tangga dan lingkungan kita. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan. Wallahu a’lam.

Tujuan Penyerangan Jepang di Indonesia

1. Menguasai wilayah Indonesia. Bukti:
1.1 Ind dijadikan sbg sumber bahan mentah
1.2 Romusha
1.3 Semua kegiatan Parpol dilarang

2. Tentara pendudukan Jepang melakukan pemerasan ekonomi:
2.1 Petani wajib menyetorkan hasil panen padi, jagung, dan ternak
2.2 Petani wajib menanam jarak untuk pelumas senjata
2.3 Hutan-hutan ditebang untuk kebutuhan industri
2.4 hasil perkebunan harus disetor pada Jepang
2.5 penyerahan besi atau logam untuk kebutuhan industri senjata
3. Pemuda-pemuda Indonesia dikerahkan untuk romusha (kerja paksa)

4. Jepang membentuk organisasi semi militer dan militer penuh

4.1 Semi militer:
a. Seinendan, 29 April 1943
Tujuan: mendidik dan melatih pemuda Indonesia untuk
mempertahankan Indonesia dengan kekuatan sendiri
b. Keibodan, 29 April 1943, Barisan pembantu Polisi
c. Fujinkai, Agustus 1943, Himpunan Wanita
Wanita usia >15 th dilatih militer
d. Jawa Hokokai, 1944, dibentuk Jend. Kumkici Harada

4.2 Militer Penuh:
a. Peta, 3 Oktober 1943
b. Heiho, April 1943, pembantu prajurit Jepang .

Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang

PERLAWANAN TERHADAP JEPANG
1. Perlawanan bersenjata

a. Kooperasi (bekerjasama dengan Jepang)
memanfaatkan organisasi-organisasi bentukan Jepang seperti PUTERA, MIAI, MASYUMI, CUO SANGI IN, BPUPKI dan PPKI.

b. Perlawanan bawah tanah / diam-diam
- Kelompok Sutan Syahrir
- Kelompok Kaigun
- Kelompok perhimpunan pelajar / mahasiswa
- Kelompok Sukarni
- Kelompok Amir Syarifuddin

c. Perlawanan bersenjata
- Zaenal Mustafa, pemimpin pesantren Sukamanah, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat. Alasannya adalah karena menolak seikerei.

- PETA di Blitar, dipimpin oleh Supriyadi. Alasannya adalah karena tidak tahan melihat penderitaan rakyat akibat romusha.

- Tengku Abdul Djalil dari Aceh. Alasannya adalah karena menolak seikerei dan tidak tahan melihat penderitaan rakyat akbiat romusha.

Langkah-Langkah Jepang dalam Menguasai Indonesia

Langkah awal Jepang untuk menguasai Indonesia adalah dengan "menjepangkan" Indonesia:

1. Rakyat Indonesia wajib mengibarkan bendera Hinomaru
2. Rakyat Indonesia wajib menyanyikan lagu kebangsaan Jepang yaitu kimigayo
3. Indonesia wajib menggunakan waktu Jepang yang selisih 90 menit dengan WIB
4. Indonesia wajib mengganti tahun masehi dengan tahun sumera (1942 M = 2602 Sumera
5. Pada waktu upacara wajib membungkukkan badan 90 derajat ke arah timur laut (Tokyo) untuk menghormati kaisar Jepang yang dianggap sebagai dewa yang dikenal dengan nama "seikerei".
6. Wajib merayakan "tencosetsu" atau hari ulang tahun kaisar Hirohito.

Kebijakan-kebijakan Jepang:
1. Di bidang birokrasi pemerintahan
Struktur birokrasi :
Syu / Karesidenan yang dipimpin oleh Syucokan
Syi / Kotapraja yang dipimpin oleh Syico
Ken / Kabupaten yang dipimpin oleh Kenco
Gun / Distrik yang dipimpin oleh Gunco
Son / Kecamatan yang dipimpin oleh Sonco
Ku / Kelurahan yang dipimpin oleh Kuco

2. Di bidang militer
a. Membagi Indonesia menjadi tiga wilayah :
- Wilayah I : terdiri dari Jawa dan Madura dengan ibu kota di Jakarta, dipimpin oleh tentara ke XVI angkatan darat (rikugun)
- Wilayah II : terdiri dari Sumatra dengan ibu kota di Bukittinggi, dipimpin oleh tentara ke XXV angkatan darat (rikugun)
- Wilayah III : terdiri dari Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Irian, Bali dengan ibu kota di Ujung Pandang, dipimpin oleh tentara selatan ke II angkatan laut (kaigun)

b. Membentuk organisasi militer dan semi militer
Organisasi militer :
- PETA (Pembela Tanah Air)
- HEIHO (Barisan pembantu Prajurit Jepang)
Organisasi semi militer:
- Seinendan (Barisan Pemuda)
- Seinentai (Barisan pelajar SD)
- Gakukotai (Barisan pelajar SMP-SMA)
- Keibodan (Barisan pembantu polisi)
- Fujinkai (Barisan wanita)
- Syusintai (Barisan pelopor)

3. Di bidang ekonomi
a. Menyita seluruh harta milik Belanda
b. Memonopoli perkebunan
c. Memusnahkan tanaman perkebunan yang tidak berguna
d. Memaksa rakyat menanam tanaman jarak
e. Mengatur pembagian hasil 40% untuk rakyat dan 60% untuk diserahkan kepada Jepang.

4. Di bidang politik
a. Mendirikan gerakan 3A (Nippon Pelindung Asia, Nippon cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia)
b. Gerakan 3A ternyata tidak banyak membantu Jepang sehingga dibubarkan oleh Jepang. Sebagai gantinya dibentuk PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat). PUTERA dipimpin oleh tokoh 4 serangkai yaitu ir. Sukarno, Moh.Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara.
c. PUTERA justru dimanfaatkan oleh pemuda Indonesia untuk membantu perjuangan mereka sehingga PUTERA juga dibubarkan oleh Jepang dan sebagai gantinya dibentuk Jawa Hokokai (Pusat Kebaktian Rakyat Jawa)
d. MIAI (Majelis Islam A'la Indonesia)
e. MIAI dibubarkan dan diganti MASYUMI (Majelis Syuro Muslimin Indonesia)
f. Cuo Sangi In.